Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 11:15:29【Tempat Makan】122 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(54442)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
Artikel Terkait
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
Resep Populer
Rekomendasi

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung

SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG

Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai

Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja